Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan menekankan urgensi memajukan peradaban Islam melalui pendidikan sebagai fondasi yang krusial.
Pendidikan dianggap sebagai kunci untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul dan memiliki daya saing tinggi.
Hal itu disampaikan Mendag saat berkunjung di Yayasan Baitul Munir Kendal LDII Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (26/12/2023).
“Memang kuncinya tadi saya menyampaikan itu pendidikan agar anak-anak kita, remaja-remaja kita umat Islam ini (agar) mendapatkan pendidikan terbaik,” kata Mendag Zulhas dalam keterangan tertulis, Selasa (26/12/2023).
Dia, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PAN, menyatakan bahwa melalui pendidikan, terbentuklah diskusi yang bermutu, menciptakan individu dengan pemikiran yang lebih matang.
“Karena pendidikan terbaik itu akan merubah pandangan, pendapat, dan cara berpikir,” tambahnya.
Kontribusi Kemajuan Indonesia
Beliau menjelaskan bahwa melalui diskusi yang produktif, masyarakat dapat berkontribusi dalam mendorong kemajuan Indonesia, memaksimalkan potensi sektor-sektor seperti pertanian dan kewirausahaan.
“Diskusi yang produktif dapat membawa Indonesia maju, mengembangkan sektor pertanian, dan mengajarkan anak-anak kita tentang kewirausahaan,” jelaskannya.
Hindari Diskusi Tak Produkltif
Mendag mengingatkan agar menghindari diskusi yang tidak produktif, yang dinilainya dapat menghambat kemajuan Indonesia.
“Diskusinya bisa produktif bagaimana Indonesia Maju, bagaimana pertaniannya maju, dan bagaimana anak-anak kita bisa menguasai entrepreneurship,” jelasnya.
Dia menegaskan bahwa melalui pendidikan, seseorang dapat lebih menghormati pilihan individu lainnya, dan para pendidik memiliki peran penting dalam menjaga persatuan Indonesia.
Jadi kita menghormati cara masing-masing yang penting kita bersatu apalagi tahun politik. Lewat persatuan kita bisa membangun anak-anak kita menjadi anak yang cerdas diskuai yang produktif. Di situ lah kita harapkan Indoneaia akan maju, dengan peradaban Islam yang sangat maju itu,” pungkasnya.
